feedz

Minggu, 12 Februari 2012




Ribuan data rahasia pesawat tempur paling canggih milik AS F-35 Joint Strike Fighter dibobol hacker selama dua tahun terakhir. Pembobol berhasil mengacak-acak sistem elektronik pesawat itu melalui komputer-komputer kontraktor Pentagon yang bertugas merancang dan mengembangkan pesawat tersebut. Demikian diungkapkan sejumlah pejabat yang enggan disebutkan namanya karena sensitifnya kasus ini. Seperti dilaporkan CNN, Rabu, 22 April 2009, para hacker juga memasuki sistem kontrol lalu lintas Angkatan Udara AS. Mereka bahkan bisa mendapatkan informasi tentang lokasi penerbangan pesawat militer AS.

Pesawat F-35 Joint Strike Fighter adalah pengembangan F-35 Lightning II. Pesawat baru ini dirancang menjadi pesawat tempur yang bisa digunakan bagi Angkatan Laut, Angkatan Darat, maupun Angkatan Udara. Projek pembuatan pesawat itu bernilai 300 miliar dollar AS.

Sebagian besar data yang dibobol seputar rancang bangun dan statistik kemampuan pesawat, termasuk sistem elektroniknya. Dengan data itu, pembobol bisa dengan mudah menggunakannya untuk membuat pesawat tandingan. Sementara itu, The Wall Street Journal menyatakan, hacker mampu menyalin beberapa terabyte data mengenai pesawat termahal itu. Satu terabyte adalah 1.000 gigabyte. “Tak pernah terjadi yang seperti ini,” kata seorang mantan pejabat.

Belum jelas seberapa parah penerobosan tersebut atau siapa sesungguhnya para pencuri data itu, tapi data paling peka mengenai projek pesawat tempur dilaporkan disimpan di komputer yang aman dan tak tersambung ke internet. Wall Street mengutip beberapa mantan pejabat AS yang tak disebutkan jati diri mereka dan mengatakan serangan itu “tampaknya berasal di China”. Satu laporan belum lama ini dari Pentagon menyatakan, militer China telah membuat “kemajuan pasti” dalam pengembangan teknik bagi peningkatan perang online sebagai bagian dari upaya mengimbangi militer yang kurang berkembang.

Data serangan ke jaringan komputer AS memang meningkat tajam. Pada tahun 2008 saja dilaporkan ada 18.050 serangan cybersecurity, dengan berbagai jenis serangan, seperti terlihat pada data statistik disamping. Mengapa kok banyak yang menyerang lewat internet/jaringan komputer, hayo kenapa?

Padahal kita ketahui, pada awal April 2009, China telah membantah laporan The Wall Street Journal bahwa para pencuri data China dan Rusia telah berusaha mengirim virus ke dalam instalasi listrik AS.

Wuah, hebat tuh hacker, dengan cari file-file F-35 JSF bisa membangun pesawat seperti itu. Kalau saja ada warganegara Indonesia yang punya kemampuan menerobos “jaringan musuh” dan kemudian “didedikasikan” untuk negara dan bangsa, kita jadi hebat juga lho … terutama bidang pertahanan maupun keamanan yang berbasis teknologi informasi. Tetapi jangan menerobos jaringan komputer ataupun mengacak-acak website milik bangsa sendiri ya, sayang lho …. love your country!

Kalau negara ini baik (teknologi informasinya, jaringan komputernya) kita berharap warganegaranya juga dapat menikmati kehidupanan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik, aman, sejahtera. Begitu ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar